Bank Mandiri bukukan laba bersih konsolidasi Rp55,8 triliun pada 2024

Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (kode saham: BMRI). Membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun pada akhir 2024. tumbuh 1,31% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Akselerasi dengan strategi Angkaraja yang tepat telah mengantarkan Bank Mandiri pada pertumbuhan yang kuat, sehat dan berkualitas di tahun 2024, menjadi modal yang sangat berharga bagi Bank Mandiri untuk mempertahankan dan melanjutkan kinerja baik tersebut.” “Tahun 2025,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat jumpa pers virtual paparan kinerja Bank Mandiri triwulan IV 2024 di Jakarta, Rabu.

Kinerja positif ini didukung oleh realisasi penyaluran kredit secara konsolidasi. Yang mencapai Rp1. 670,55 triliun pada akhir tahun 2024, meningkat 19,5% tahun ke tahun. Perusahaan mencatat bahwa pinjaman grosir atau korporat. Yang merupakan bisnis inti perusahaan, terus menjadi pendorong utama penyaluran pinjaman.

Penyaluran Pinjaman di Sektor Komersial masih menjadi kontributor utama. Dengan pertumbuhan mencapai 25,5% secara tahunan hingga mencapai Rp913,3 triliun di akhir tahun 2024. Sementara itu, kredit segmen ritel dan cabang mencapai Rp757,2 triliun atau tumbuh 113% secara tahunan.

Khusus untuk segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), segmen ini juga terus mendapat perhatian perseroan dengan mencatatkan pertumbuhan mencapai 6% per tahun hingga mencapai Rp135 triliun hingga akhir 2024.

Mengenai kualitas aset perusahaan, Pada tahun 2024, rasio risiko kredit (LAR) perbankan saja menunjukkan perbaikan dengan penurunan sebesar 51 bps per tahun menjadi 6,81%.

Kualitas kredit menjadi perhatian utama Bank Mandiri, terbukti dari upaya perseroan menjaga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) perbankan agar tetap terkendali di level 0,97% hingga akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, rasio giro wajib minimum (GWM) atau coverage ratio Bank Mandiri berada pada level tingkat 304 persen pada akhir tahun 2024.

Kinerja kredit Bank Mandiri yang baik diikuti dengan peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp1,699 triliun pada akhir tahun 2024 atau tumbuh 7,73% secara tahunan.

Pangsa dana murah atau giro tabungan (CASA) mencapai 80,3 persen terhadap total DPK. Pertumbuhan CASA terutama didorong oleh pertumbuhan tabungan yang tumbuh 13,4% year-on-year menjadi Rp665 triliun dan giro yang tumbuh 3,6%. persen per tahun menjadi Rp 606 triliun.

Perusahaan menjelaskan, kinerja yang baik tersebut tak lepas dari kontribusi kinerja anak perusahaannya. Secara konsolidasi, seluruh anak usaha juga mencatatkan total laba bersih sebesar Rp11,8 triliun atau tumbuh 9,28% pada tahun 2024. Selain itu, total aset anak usaha juga mencatatkan pertumbuhan yang kuat dan sehat sebesar 13,5% per tahun.

Bank Mandiri menyatakan akan memperkuat strateginya bisnis melalui peningkatan kualitas aset yang berkelanjutan. Hal itu dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam ekspansi kredit dan memperkuat manajemen risiko.

Selanjutnya, Bank Mandiri juga terus mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan berbasis suku bunga sebagai bagian dari strategi diversifikasi pendapatan.

Fee income Bank Mandiri selama tahun 2024 menunjukkan tren positif didorong oleh pertumbuhan transaksi perbankan digital. jasa perbendaharaan, keuangan komersial, dan jasa pengelolaan dana dan investasi.
Dengan demikian, pendapatan non-bunga Bank Mandiri mencapai Rp42,32 triliun pada akhir tahun 2024, meningkat 4,12% secara tahunan secara konsolidasi.

Bank Mandiri mencatat profitabilitas juga tetap terjaga yang ditunjukkan dengan return on equity Tier 1 (bank only) (ROE) yang mencapai 24,2%. Rasio Kecukupan Modal atau CAR secara perbankan saja terjaga baik pada level 20,1 persen, yang menunjukkan bahwa Bank Mandiri memiliki basis permodalan yang kuat untuk mendukung operasional di masa depan.