Samarinda – Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan harga konstan menunjukkan peningkatan yang terus menerus dari tahun 2020 hingga 2024, yang mengindikasikan bahwa ekonomi di “Benua Etam” sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Pada tahun 2020, PDRB Kaltim berdasarkan harga konstan tercatat sebesar Rp472,39 triliun, dan meningkat menjadi Rp484,43 triliun di tahun 2021. Di tahun 2022, angka ini bertambah lagi menjadi Rp506,15 triliun, naik menjadi Rp537,63 triliun pada tahun 2023, dan kembali meningkat pada tahun 2024 menjadi Rp570,82 triliun.
“Data PDRB adalah salah satu indikator makro yang mencerminkan keadaan ekonomi suatu wilayah setiap tahunnya,” ungkap TVTOGEL Yusniar Juliana Nababan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, di Samarinda, hari Sabtu.
Jumlah PDRB tersebut berasal dari sepuluh kabupaten dan kota. Kabupaten Paser, misalnya, mencatat PDRB sebesar Rp34,7 triliun pada tahun 2020, naik menjadi Rp36,58 triliun di tahun 2021, kemudian mencapai Rp36,98 triliun di tahun 2022, meningkat lagi menjadi Rp37,49 triliun pada 2023, dan menjadi Rp38,9 triliun di tahun 2024.
Kabupaten Kutai Barat memiliki PDRB sebesar Rp20,64 triliun pada tahun 2020, meningkat menjadi Rp21,5 triliun di tahun 2021, kemudian Rp22,5 triliun di tahun 2022, meningkat menjadi Rp23,84 triliun pada 2023, dan mencapai Rp25,65 triliun di tahun 2024.
Di Kabupaten Kutai Kartanegara, PDRB pada tahun 2020 mencapai Rp120,95 triliun, naik menjadi Rp124,19 triliun di tahun 2021, meningkat lagi menjadi Rp128,79 triliun di tahun 2022, lalu menjadi Rp135,4 triliun pada tahun 2023, dan naik lagi menjadi Rp143 triliun pada tahun 2024.
Kabupaten Kutai Timur mencatat PDRB Rp92,86 triliun pada tahun 2020, dan sedikit turun menjadi Rp92,03 triliun di 2021, tetapi meningkat kembali menjadi Rp97,17 triliun di tahun 2022, kemudian naik lagi menjadi Rp104,66 triliun pada tahun 2023, dan kembali meningkat menjadi Rp114,94 triliun pada tahun 2024.
PDRB Kabupaten Berau pada tahun 2020 adalah Rp27,33 triliun, kemudian naik menjadi Rp28,8 triliun di tahun 2021, mencapai Rp29,94 triliun di tahun 2022, meningkat lagi menjadi Rp31,57 triliun pada tahun 2023, dan mencapai Rp33,86 triliun di tahun 2024.
Sementara itu, Kabupaten Penajam Paser Utara mencatat PDRB Rp6,6 triliun pada tahun 2020, sedikit menurun menjadi Rp6,49 triliun di tahun 2021, tetapi meningkat menjadi Rp7,43 triliun di tahun 2022, kemudian naik menjadi Rp9,61 triliun pada tahun 2023, dan meloncat drastis menjadi Rp12,57 triliun di tahun 2024.
Kabupaten Mahakam Ulu mencatat PDRB Rp1,76 triliun pada tahun 2020, naik menjadi Rp1,78 triliun di tahun 2021, meningkat lagi menjadi Rp1,8 triliun pada tahun 2022, kemudian menjadi Rp1,85 triliun di tahun 2023, dan terakhir mencapai Rp1,91 triliun pada tahun 2024.
“Di Kota Balikpapan, PDRB pada tahun 2020 sebesar Rp83,03 triliun tumbuh menjadi Rp100,19 triliun pada tahun 2024. Sementara itu, Kota Samarinda meningkat dari Rp45,04 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp58,24 triliun pada tahun 2024, dan Kota Bontang dari Rp39,32 triliun pada tahun 2020 meningkat menjadi Rp41,56 triliun pada tahun 2024,” kata Yusniar.