Lebak – Ribuan penduduk Badui mengadakan kembali perayaan Seba di Kota Serang bersama Gubernur Banten Andra Soni setelah mereka melaksanakan Seba dengan Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki.
“Kami dari komunitas Badui akan melaksanakan ritual Seba atau persembahan dengan Gubernur Banten di Kota Serang hari ini,” ujar Ketua Panitia Seba Badui di Lebak, Sabtu. Perayaan Seba dihadiri oleh 1. 769 warga Badui Dalam yang mengenakan pakaian putih dan ikat kepala putih (lomar), serta Badui Luar yang mengenakan pakaian hitam dan ikat kepala biru (lomar).
Warga Badui Luar berangkat ke Kota Serang dari Rangkasbitung pukul 08. 00 WIB menggunakan kendaraan, sementara Badui Dalam melakukan perjalanan 40 kilometer menuju Kota Serang dengan berjalan kaki.
Bagi warga Badui Dalam, setiap perjalanan dilakukan dengan berjalan kaki dan dilarang menggunakan kendaraan. Perayaan Seba tahun 2025 termasuk dalam kategori Seba Gede atau Seba Besar dengan jumlah peserta yang cukup banyak yakni 1. 769 orang.
Pada perayaan Seba tersebut, masyarakat Badui membawa hasil pertanian seperti pisang, talas, gula aren, tepung laksa, serta berbagai jenis sayuran, termasuk sayuran iris dan ja’at. Ritual upacara Seba bersama Gubernur Banten dan pejabat Muspida setempat dijadwalkan berlangsung pada pukul 20. 00 WIB. “Kami berharap upacara Seba dapat berjalan dengan baik,” ungkap Jamal.
Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra, seorang tokoh masyarakat Badui, menyatakan bahwa perayaan Seba merupakan wajib bagi komunitas Badui sebagai ungkapan syukur atas hasil pertanian yang melimpah. Selain itu, perayaan ini juga merupakan pelaksanaan perintah dari nenek moyang yang telah dilakukan sejak zaman Kesultanan Banten.
“Kami terus melestarikan perayaan Seba, sama seperti yang dilakukan para leluhur kami, dan jika tidak dilaksanakan, kami khawatir akan terkena bencana alam,” ujarnya cvtogel login.
Ia juga menambahkan bahwa masyarakat Badui yang berjumlah 15. 650 jiwa berkomitmen untuk menjaga alam dan lingkungan agar tetap lestari dan tidak mengalami kerusakan. Kerusakan lingkungan dapat mengakibatkan bencana alam yang bahkan bisa menyebabkan hilangnya nyawa.
Oleh sebab itu, kawasan hutan di tempat tinggal Badui saat ini tetap terjaga dan hijau sebagai daerah hulu di Provinsi Banten.
“Kami merasa bersyukur atas keberhasilan hasil pertanian dan berkomitmen untuk menjaga alam, sehingga perayaan Seba mampu membawa kemakmuran dan kesejahteraan,” tutupnya.